Syekh Ahmad Surkati

Al-Bahr Institute
3 min readFeb 23, 2021

--

Syekh Ahmad Surkati memiliki nama asli Ahmad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad lahir pada tahun 1292 H atau 1875 M di Dongola, Sudan.

Nasab Syaikh Ahmad Surkati bersambung sampai kepada Jabir bin Abdillah Al-Anshari Al-Khazraji radhdiyallahu ‘anhu, seorang sahabat mulia dari suku Khazraj yang banyak meriwayatkan hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Syaikh Ahmad Surkati kemudian bersafar ke Hijjaz pada tahun 1897 dalam rangka untuk menuntut ilmu dan melaksanakan ibadah haji.

Selepas menunaikan haji beliau mukim di Madinah Nabawiyyah selama empat setengah tahun. Pada masa ini, beliau mengkaji ilmu Al-Qur’an, Hadits, Fiqih dan bahasa Arab di hadapan para ulama Madinah seperti Syaikh Umar Hamdan yang pakar dalam ilmu hadits, Syaikh Ahmad bin Ali Al-Majdzub yang pakar di bidang fiqih Maliki, serta Syaikh Ahmad Al-Barzanji yang pakar di bidang bahasa Arab.

Beliau sampai ke Jawa pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 1329 H kaum Alawiyin sangat gembira dengan kedatangan beliau. Tidaklah beliau turun dari kapal melainkan disambut dengan penuh kemeriahan.

Namun, sambutan baik ini tidak berlangsung lama karena dipicu oleh beberapa perselisihan Syaikh dengan Alu Ba’alwi. Dan perselisihan ini semakin melebar. Puncak-puncaknya adalah kejadian yang dikenal dengan sebutan “Fatwa Solo”.

Perselisihan ini mendorong Syaikh Ahmad Surkati untuk mengajukan pengunduran diri dari Jamiat Al-Khair pada tanggal 6 September 1914. Tampak dari pengunduran diri ini bahwa Syaikh Ahmad Surkati menginginkan kembali ke Mekkah dan tidak mau jatuh ke dalam pusaran perselisihan dengan kaum Alu Ba’alwi.

Dengan keluarnya Syaikh Ahmad Surkati dari Jamiat Al-Khair. Syaikh Surkati mendirikan Madrasah Al-Islah Wal Irsyad Al-Arabiyyah di rumah salah satu tokoh arab bernama Umar bin Yusuf Manqusy pada tanggal 15 Syawal 1332 H/ 6 September 1914 M.

Madrasah inilah yang kelak menjadi cikal bakal Jum’iyyah Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang memiliki peran sangat besar dalam menyebarkan ilmu, akhlaq dan aqidah yang shahihah.

Syaikhuna Ali Hasan al-Halaby al-Atsari hafizhahullahu setelah membaca hampir keseluruhan karya Syaikh As-Surkati mengatakan tentang Syaikh Ahmad As-Surkati rahimahullahu tatkala ditanya oleh Ustadzuna Abdurrahman bin Abdil Karim at-Tamimi As-Salafy beliau hafizhahullahu berkata :

ﻫﻮ ﺳﻠﻔﻲ ﺑﻞ ﺷﻴﺦ ﺍﻟﺴﻠﻔﻲ “Beliau adalah salafiy bahkan beliau adalah syaikhnya salafiy!!!”

(Syaikh Ahmad Surkati Reformis Yang Teraniaya: 12–13).

“Ahlussunnah Wal Jama’ah menurut pandanganku adalah orang yang bersandar kepada kitab Allah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Barangsiapa mendatangi kami dengan tidak membawa argumentasi yang kokoh dari keduanya. Maka tidak ada harganya sama sekali ucapan dia di hadapan kami dalam masalah agama meskipun ucapan itu sepenuh bumi. Silahkan percaya bagi yang percaya dan silahkan mengingkari bagi orang yang tidak percaya, cukuplah Allah sebagai penengah antara dia dan kami dan kelak segala perselisihan akan dihadirkan di hadapan Allah ta’ala.

(Ithaful ‘ibad Bitafni Maza’imil Haddad : 109, melalui perantara Juhud Syaikh Ahmad Surkati Fid Dakwah Ilallah : 73–74).

DAFTAR PUSTAKA

Bimbingan Islam. (2020). Biografi Syaikh Ahmad Surkati. Diambil 21 Februari 2021, dari Bimbinganislam.com website: https://bimbinganislam.com/biografi-syaikh-ahmad-surkati//

--

--

No responses yet